Hampir 4 tahun belakangan ini, penggunaan Countdown Timer (CT) di setiap pertigaan dan perempatan mulai marak di daerah-daerah, baik di Jogja sendiri maupun di luar kota Jogja. Berbagai bentuk CT dapat kita temui, mulai dari bentuknya persegi, persegi panjang, lingkaran, bahkan ada yang terintegrasi dengan lampu lalu lintas (bahasa gaulnya bangjo :D).
Tidak hanya bentuknya saja yang variatif, “animasi” perpindahan angkanya juga bermacam-macam, ada yang vertikal, horizontal, split, dll. Tentunya hal ini menarik bagi anak-anak, dari yang saya amati, hampir semua anak-anak bersemangat menghitung mundur angka yang ditunjukkan CT ketika kendaraan yang sedang ia naiki berhenti. Tapi apakah CT ini diberikan oleh instansi terkait untuk mengajarkan anak-anak berhitung? Mari kita telisik lebih dalam 😆
Salah Satu CountdownTimer di Sudut Kota Jogja
Oke, sekarang kita liat fungsi utama Dari CT tersebut. Dari hasil browsing, Tujuan utama dipasangnya CT ialah agar para pengguna jalan dapat mengambil keputusan ketika (sedang/akan) melewati pertigaan/perempatan dengan cara mengestimasi waktu siklus bangjo tersebut.
Jadi intinya, pemasangan CT tersebut tidak lain ialah mempermudah para pengguna jalan raya baik saat sedang berkendara maupun sedang berhenti menunggu giliran untuk jalan.
Sebenarnya fungsi dari CT ini akan efektif apabila digunakan secara “benar”. Benar disini maksudnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Tapi kenyataannya banyak hal yang membuat tujuan penggunaan CT ini tidak tercapai, dan bahkan membuat hal-hal buruk.
Salah Satu Dampak Negatif, Korupsi Waktu !
Korupsi waktu? Ya.. Bukan tidak mungkin terjadi, karena hampir setiap hari saya selalu menemui hal tersebut. Maksudnya? Coba anda perhatikan kiri kanan anda ketika berhenti di bangjo, 3-4detik sebelum lampu merah berubah menjadi hijau ada saja orang yang tidak sabar langsung nyelonong bablas maju jalan. Ada juga yang klakson terus menerus, hingga membuat orang di depannya jengkel, termasuk saya!
Memang sepele sepertinya, tapi dengan kelakuan seperti itu para koruptor waktu akan terbiasa melakukan hal tersebut. Bukan tidak mungkin koruptor yang kini hanya waktu besok-besoknya adalah uang, karena menilai “ah itu mah sepele“.
Kembali lagi ke kondisi lantas, apakah anda tahu para koruptor waktu ketika anda berbuat hal seperti diatas (tan tin tan tin & nyelonong bablas jalan), anda telah :
- Meningkatkan angka kecelakaan. (kalo misalnya ada orang ngebut di T-junction (pertelon) buat ngejar waktu hijau dan tiba2 anda nyelonong bablas jalan, resiko hard crash mungkin 99%, 1 % lucky :D)
- Meningkatkan emosi pengendara lain (Apalagi kalo yang merasa keganggu orangnya emosian, bisa-bisa bakal ada Smackdown jalanan :D)
- Membahayakan para pejalan kaki 😦
“Pembalap” Ala Kadarnya
Disamping menumbuhkan koruptor-koruptor baru, ternyata CT juga bisa melatih anak muda menjadi pembalap :lol:. Tapi sayangnya bukan pembalap resmi ala MPx yang balapannya di sirkuit, bukan di JALAN !. Yah begitulah anak muda, emosi yang menggebu-gebu menutupi akal sehat. Yang ada di pikirannya mungkin “pokoknya gada yang boleh ngalahin motorku, motorku paling kenceng lho, atau malah doh kebelet pipis :lol:”
Hampir di setiap jam pulang sekolah ketika di bangjo, saya sering menemui anak-anak SMP dan SMA yang meraung-raungkan mesin yang terpasang knalpot racing ketika detik-detik terakhir menuju hijau. Ketika hijau, langsung bablas maju jalan secepat mungkin bak dikejar setan. Wusssh….
Yah, itulah beberapa sisi lain adanya CT. Terserah anda menyikapi keberadaan CT tersebut. Kalau saya pribadi yang penting manut sama perkataan orang tua, Hati-Hati Di Jalan dan Mending Ngalah daripada ngotot 😀
heeh
makane ct di solo banyak yang (di) rusak_
SukaSuka
Berarti orang solo banyak yang anti korupsi no mas 🙂
SukaSuka
hidup knalpot freeflow..xixixixixi
SukaSuka
dengan adanya CT ini, kita bisa menghitung kapan akan merah dan kapan akan hijau, jadi tidak usah ngebut dari jauh ketika sedang hijau.
namun disisi lain jadi lampu start memang
SukaSuka
ini juga berfungsi biar gk ditilang polkis…lah kalo nyebrangnya pas perpindahan hijau ke kuning…dan kita ngk ngeh….kena tilang dah
SukaSuka
setuju sama opininya mas. repot dah kalo kayak gitu. Dikasih fasilitas malah disalahgunakan 😀
SukaSuka
nah itu dia bro masalahnya, perlu bercermin pada diri gimana perilaku kita memanfaatkan fasilitas yang diberikan. gausah jauh2 deh, telepon umum aja yang harusnya buat telepon, ini malah buat nyari duit receh 😆
SukaSuka
koyo aq nek ngetes akselerasi/top speed. start’e ngenteni CT iki. malu…qiqiqiqi.
SukaSuka
ulasan yg menarik
di daerahq ada yg pake panel surya lho 😀
tp kadang jengkel jg kalo blm ijo dah dklaksonin orang :angry:
SukaSuka
kalo kotanya kaya (mampu) , investasi panel surya gowes :D. Di jogja juga ada beberapa
SukaSuka
kreatif tenan 😉
SukaSuka
suwun mas 🙂
SukaSuka
Di ibukota banyak CT yang tewas, padahal umurnya belum genap 3 bulan. Bisa beli tapi gak bisa merawat.
SukaSuka
Sayang bener, emang ga dibenerin dengan DLLAJRnya? hehe, maaf mas mitra kmaren ga sempet ketemuan. lha masi mudik di bandung 😀
SukaSuka
kemarin di bangjo dapat grid terdepan, tarik, duer oleh ngatini.
SukaSuka
wew, kudu ngati2 no 😦
SukaSuka
bener gan. saya juga pernah mengelami hal serupa.
SukaSuka
numpang liwat
SukaSuka
woooooooooogh O.o
SukaSuka