Shock? Jelas lah, dulu buat ngerangkul cireng (p200) perlu maskawin 20,5 juta dibayar tunai, ealah sekarang muncul adeknya dengan harga lebih murah, 18,6 juta aja!!! Gila, kalo kaya gitu caranya bisa bisa yang awalnya pada ribut pilih NMP atau Byson atau Vixion, Tiger atau New Scorpio jadi berpikir ulang untuk meminang motor kasta tertinggi di jajaran pulsar series.

Alamak 18,6 juta dapet mini diavel 😆

Sebenarnya apa sih yang ditawarkan Pulsar 220 (P220) dengan menukar uang sejumlah sekian dibandingkan dengan motor jepang lainnya?

• Power dan torsi maknyun (21 hp @ 8.500 rpm, 19 Nm@7.000 rpm)
• Irit. teknologi 2 busi yang saling bergantian nyalanya membuat pembakaran sempurna
• Half fairing dengan proyektor. Ga perlu lagi modif nanemin proyektor ke batok lampu, yang jelas padang rek lampunya
• Oil cooler, lumayan buat ngademin mesin pulsar yang panasnya maknyun
• Shock depan setara Ninja 250R dengan diameter 37mm. Ga malu maluin lah buat mejeng
• Shock belakang bernitrogen. Konon banyak crosser yang nyari shock ini lho gara2 reboundnya yang pas buat melibas sirkuit trail
• Double disc brake. Kayanya udah jadi hal yang biasa
• Suara khas mesinnya yang super halus, serasa naik moge xixixi
• Yang jelas value for money deh. Bayangpun, dengan uang segitu dapet motor yang maknyun. Masi jaman kemakan iklan dan omongan orang lain?

Soal desain meskipun yah 11 12 lah dengan pulsar lainnya sangat subjektif banget. Bagi saya sih tampilan half fairing seperti itu lebih terlihat gagah dan eye catchy banget. Mungkin bagi beberapa orang banyak yang berkomentar “ih enggak banget deh, tanggung kenapa ga dibuat full fairing dan monoshock aja sih, bentuknya nauzubilah, dll”. Wajar sih mengingat doktrin motor berfairing dengan monoshock telah menjamah hampir sebagian besar orang indonesia.

Jujur sebelum meminang cireng saya menunggu sosok p220 injeksi yang tatkala pada masa itu baru diluncurkan di india. What a perfect bike! Injeksi, 2 busi, double disc brake, half fairing berproyektor, dll dengan harga yang terjangkau. Motor jepang mana ada, meskipun kini telah hadir CBR 250 yang menjawab keinginan saya diatas, kecuali 2 busi + half fairing berproyektornya lo :mrgreen:.

Moga aja BAI jualan KTM DUKE 125

Tapi selama menggunakan cireng sebagai alat transportasi menuju kampus tercinta, saya PUAS BANGET. Meskipun untuk jaringan 3S nya masih acakadut, tapi saya yakin BAI pasti serius menggarap lahan jualannya dengan memperbaiki jaringan 3S tersebut. Dengan dibangunnya pabrik perakitan di indonesia sudah jadi satu bukti BAI punya niat serius berjualan di Indonesia. Bukan tidak mungkin produk KTM seperti DUKE 125 akan dipasarkan di Indonesia via BAI, bila jaringan 3Snya sudah sangat baik 🙂