Refleksi hari guru


Miris rasanya melihat tayangan beberapa berita di stasiun tv swasta hari ini. Lha gimana enggak, di hari guru 25 November 2011 ini malah diwarnai dengan 2 peristiwa ngisini (memalukan) yang seolah apa yang diajarkan oleh para guru menjadi muspro (mubazir). Yang pertama, peristiwa pola hidup konsumtif yang luarrrr biasa. Kalo boleh kita flashback ke masa-masa SD, kita tentu sering mengenal peribahasa “hemat pangkal kaya”.

 Blackberry yang direbutin, Musssssprooooooooooo!!!

Lha ini tadi, ribuan orang rela mengantri guna mendapatkan seekor blackberry bellagio yang dilaunching perdana hari ini di indonesia. Alasannya sih gara-gara harganya menggiurkan, cuma bayar separuhnya (sekitar 2,3 juta dengan kartu kredit). Yaelaaahhhh, capedeh…. Cuma mau menang gengsi tapi hemat? :mrgreen:. Lagipula buat apa coba blackberry berprosesor 1 Ghz dan berOS 7, toh fungsi utama mbleberi bagi sebagian besar orang hanya buat BBM, ngeksis (baca : rajin bersocial networking), & push email (kadang malah jarang push email dipake -.-). Kalo android sih mungkin perlu perlu aja buat ngakomodir ngegame misalnya, lha kalo mbleberi?musssssssssssssssssspppprrrrrrroooooo.

Padahal yang beli tampang2nya mampu semua, opo ra isin rek? 

Jian, ngisini tenan. Bangga gitu dengan produk luar kalo punya gituan?? Harusnya dibuat lah skala prioritas, baik untuk para orang berpendapatan pas-pasan maupun yang berlebih. Daripada berebut beli barang yang tentu nilainya akan terus merosot dari tahun ke tahun, mending dilarikan ke investasi, Baik investasi amal (sedekah misalnya) maupun investasi materiil. Be smart dong ah. Gimana indonesia mau maju kalo bangsanya konsumtif semua 😦

Peristiwa kedua yang buat miris yaitu, TAWURAN baik pelajar, mahasiswa, buruh, dll. Biasanya tawuran pelajar & mahasiswa muncul gara2 hal sepele kalo ga saling ejek, dendam nyi pelet pribadi yang kemudian temen2nya ga terima, ya urusan ? ? an :mrgreen:. Beda dengan tawuran buruh dengan pihak lain, tentu bukan disebabkan seperti halnya tawuran antarpelajar atau antarmahasiswa tapi terkait urusan ngebulnya dapur.

Tawuran tawuran tawuran, jian mental preman tenan -.-

Sebenarnya 1 hal yang miss di sini yaitu KOMUNIKASI. Kembali di jaman SD lagi, tentunya sering mendengar kata musyawarah mufakat. Harusnya diomongin baik baik terlebih dahulu, bukan langsung main kekerasan! Meskipun belum menemui kata mufakat, mbok iyao be smart people dong ah cari alternatif lain selain kekerasan.

Ingat-ingat kata guru kalian wahai orang orang beriman, jangan hanya masuk telinga kiri keluar telinga kanan saja. Terimakasih guru atas segala jasa jasamu yang telah membimbing kami hingga saat ini, semoga kami bisa membalas jasa–jasamu dengan sesuatu yang baik bagi negeri ini. amin 😀

6 thoughts on “Refleksi hari guru

Menurut anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.