In depth review pulsar 200ns


Sebenernya saat jamnas prides 5 minggu lalu saya diberi kesempatan buat test 200ns. Nah kemaren saat menghadiri kopdar perdana naked wolves indonesia yogyakarta, saya diberi kesempatan lagi oleh orang yang berbeda tentunya :lol:. Thx to bram, yang dulu juga penunggang pulsar old series πŸ™„

image

Bedanya, test minggu lalu medannya menanjak dan jalan aspal. 40 derajat ada kali, lumayan bikin menggeh2 kalo jalan :mrgreen: . Nah kalo yang kemaren medannya datar jalannya paving block.

#Akselerasi
Jujur untuk tarikan awalnya cenderung lemot bila dibandingkan dengan cb150r maupun nvl. Sama lemotnya dengan cireng, maklum sama2 pake karbu vakum. Tapiiii diatas 4000rpm baru keluar bengisnya. Berkat venturi karburator yang besar (terbesar di kelas 200-225cc, 33mm coy), sensasi buat mencapai redline mengalir terus.


GILA, rpmnya naiknya cepet banget mulai dari 4000 sampai shiftlight menyala. Dalam 100m, udah 60kmpj aja -_-. Shifting saat shiftlight menyala jadi kesan yang bikin ketagihan.
Oiya untuk naik di tanjakan, menggunakan gigi 2 kuat lho @.@

#Topspeed
Ga berani, bukan tempat buat cari topspeed dan motor orang soalnya :lol:. Tapi berbanding terbalik dengan bobot si pengandara (yaeyalah :mrgreen: ).

image

#Agility
Agility/kelincahan diliat dari sumbu antarroda, berat motor, dan lebar stang. Dengan wheelbase yang ga terlalu panjang buat pengendalian 200ns cukup mudah diajak belok2. U-turn yang biasanya jadi musuh pulsar old series (soalnya kalau baru pertama kali naik pulsar old series, hampir bisa dipastikan bakal jatoh wkwkwk πŸ˜† )

Untuk berat sih sama aja dengan pulsar 200 non ns 145kg. Kalau pulsarnya ga berat itu pulsar kw namanya :lol:. Dengan berat yang lumayan, saat dikendarai berasa lebih antep. Bakal kerasa manfaatnya saat diajak ke luar kota, saat disalip bis. wkwkwk

Stang sendiri sebenarnya kurang begitu nyaman untuk saya yang memiliki tinggi 176cm. Rasanya mirip dengan mengganti stang byson tanpa raiser. Cenderung menunduk tapi lebar, ini juga yang buat pengendalian jadi lebih responsif (ingat prinsip tuas, dengan lengan kuasa yang lebar hanya butuh sedikit gaya saja. Hayah :mrgreen:

image

#Cornering?
corner = pojok, cornering = memojok πŸ˜† . Suspensi depan maupun belakang (setelan medium/3) tidak terlalu keras maupun empuk. Untuk daily use sepertinya lebih enak kalau setelannya dibuat lebih empuk lagi. Tapi dengan setelan standarnya, untuk diajak miring2 asik banget. Reboundnya pas, sayang lagi2 motor orang ga berani buat kneedown wkwkwk.

Ban eurogripnya pun cukup grippy baik di jalan aspal atau paving block. Mbuh kalau di kondisi hujan πŸ˜†

image

image

imageMasih tinggian cireng πŸ˜†

#desain
Ini mah subjektif, tapi cukup buat orang nengok berkali kali kok :lol:. Aura mogenya dapet dan yang paling lucu pasti bakal ditanyain “mas knalpotnya dimana?” πŸ˜†

#Konsumsi bbm?
Yang jelas wajib pertamax ya, jangan sampai pistonnya bolong hanya gara2 sepele isinya premium mulu. Wkwkwk. Berdasarkan testimoni temen2 yang nyemplak 200ns 1 liter bisa nempuh 30-35km. Cukup irit untuk 200cc. tapi masih iritan cireng wkwkwkwk πŸ˜†

#WORTH TO BUY?
OBVIOUSLY, YES! 24.9 jt saja. Motor dengan spek gila gilaan beginian harusnya diatas 30jt. Belom injeksi? So what? sudah memenuhi euro3 juga. Injeksi cuma jadi salah satu tools marketing aja kok :mrgreen:

imageKunci 200ns mirip 220 / nvl, laser cut. kalo buat duplikatnya harus pake kunci mobil πŸ™„

sekiranya itu saja yang bisa saya ketik, bila ada pertanyaan komen/mention sajah πŸ˜†

Posted from WordPress for Andromax ULE

16 thoughts on “In depth review pulsar 200ns

Menurut anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.