Berkendara dengan sepeda motor atau sepeda tentu menyenangkan. Lebih menyenangkan lagi bila berkendara bersama teman ke tujuan tertentu. Orang bilang sih turing/touring tapi disini saya lebih suka bilang ke vacation on road 😆
Banyak diantara kita baik biker ataupun motorcyclist yang masih abu abu alias belum punya panduan dasar pada saat berkendara dalam grup (group riding). Intinya simpel hanya menyusun formasi “zig-zag” saat riding, dan sejajar 2 motor per barisnya. That’s it
Jarak antara motor 1 dan ke 3 maupun 2 dan ke 4 adalah 2 detik. Tujuannya? Agar bisa memberikan spare waktu untuk merespon apabila ada bahaya di depan. Cara hitungnya? Tentukan titik patokan jauh di depan motor yang dituju (misal tempat sampah). Pada saat roda belakang motor di depan anda melintasi tempat sampah, hitung 2 detik dari angka 1000 (1001,1002). Apabil saat angka 1002 diucapkan, roda depan anda tepat melintasi tempat sampah tersebut maka anda tepat 2 detik sebelum 2 motor di depan anda. Bingung? Practice makes perfect 😆
Oiya soal isyarat tangan dan kaki (gesture) ada baiknya tidak dilakukan saat dalam kota ya. Ini bertujuan untuk menghindari persepsi arogan dari masyarakat, meskipun niatnya baik. Tapi at least harusnya tanpa gesture, pengendara yang bijak harus tetap aware dan siaga pada kondisi di depannya 🙄
Satu lagi, bila mau ambil lajur lawan. PASTIKAN terlebih dahulu markanya putus putus, setelah itu langsung overtake dan sebisa mungkin balik lagi ke lajur aslinya. Salah kaprah bila ambil lajur lawan terus terusan, dan bertindak arogan seperti mengacungkan light stick bahkan menendang2. Bodoh.
Posted from WordPress for Andromax ULE
woh, ada teorinya ternyata
kalau baca uraiannya bingung, tapi kalau langsung dipraktikkan kayaknya gampang. ya ngga Mas Bro? 😉
SukaSuka
Hooh mas
SukaSuka
lha makane wingi aku dikon dadi road capten di dalam kota magetan gelagapan
SukaSuka
wiruh aku mbalik ra arah mediun 😆
SukaSuka
ga pake toa ambulance? mana disebut turing?????
SukaSuka
Kuwi lak kowe 😆
SukaSuka
blum pernah praktek…
SukaSuka