Pameran komputer bulan lalu sebenarnya malas datang, namun karena ada sesuatu hal jadinya mau ga mau nyamperin juga deh. Hal itu adalah ….. (drumroll) ….. ngubah tape mobil biasa jadi luar biasa 😆 . Daihatsu terios sebut saja teri yang sudah menemani keluarga saya sejak 2010 akhir bisa dibilang uelek untuk urusan head unit/HU. Padahal unit yang diborong tipe lumayan tinggi, TX (masih di bawah TX adventure, dan TX lainnya yang saya ga hapal). Nah sayangnya major change rush-terios terjadi di awal 2011 (selisih beberapa bulan aja, nyesek T.T ) banyak banget perubahan yang terjadi, termasuk di sektor head unitnya. Jadinya ya kudu sabar dan terima apa adanya, ga mungkin juga kan ya barter unit baru

HU OEM Daihatsu Terios 2010 💡

Sebenernya ga jelek jelek banget sih, cuma standar banget. Cuma ada FM & AM tuner, CD yang support format mp3, dan kaset. Untuk urusan kualitas, CD memang memiliki kelebihan sendiri di kualitas suara yang dihasilkan dibandingkan kaset (atau radio 😆 ) apabila benar2 dijadikan audio cd, bukan mp3. Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiii, ribet broh bawa cd segambreng buat nyetel lagu selama perjalanan. apalagi kalau perjalanan jauh, harus gonta ganti cd -_-. Kontras banget dengan HU duo avanza xenia yang ada USB portnya. Colok flashdisk wenak tenan…

3 tahun lebih pake ginian 😆

Akhirnya sebelum mudik pertama kali menggunakan teri (yang saat itu masih reyen) di tahun 2010, diboyonglah sebuah kaset ajaib. Kaset ini bisa menyambungkan HU ke gadget kita dengan jack audio 3,5″, ajaib kan . Kualitas suara rata-rata lah, ga sebagus CD/Flac format yang biasa nangkring di playlist hp saya. Yang penting stereo 😆

Naasnya, beberapa bulan lalu akibat lubang jalan di rute semarang-madiun via purwodadi, handphone yang diletakkan di dekat tongkat perseneling mencelat alias terlempar kebawah. Hasilnya kabelpun putus di dalamnya, sehingga ga bisa stereo T.T . Sesampainya di jogja saya coba perbaiki dengan re-solder kabel yang putus, namun sia sia. Ternyata pita magnetik dalam kaset juga ikutan rusak. Kalo sudah gini yawis harus beli alat baru 😆

30 ribu doang 😆

Dan ini dia, FM Modulator seharga 30rebong di pameran 😆 . Ini adalah kali kedua saya membeli perangkat serupa. Sebelumnya saya pernah beli dan digunakan pada Vios 05 G yang sayangnya hilang entah kemana alat tersebut. Ga begitu nyesel sih, lha suaranya juga ga sebagus yang dikira, kemresek broh . Skip

Pernah menggunakan alat yang sama, ga mau dong terulang pengalaman buruk seperti sebelumnya. Bila dahulu bentuknya biasa aja, tanpa lcd display dan remot, kini saya beli yang semuanya ada. Dengan menggunakan prinsip yang sama seperti jammer (pengacau di brik brikan), alat ini memancarkan gelombang FM sesuai frekuensi yang dikehendaki. Inputnya pun beragam ga cuma line in/aux doang, ada USB yang bisa membaca flashdisk, dan juga sd card/mmc. Yang jelas sudah integrated mp3 player dan equilizer yang pas pasan. Untuk line in diharuskan mencolok kabel audio 3,5″ male to male yang telah tersedia dalam paket.

Hasilnya? Ga begitu berkesan sih dengan kualitas suaranya, masih ada noise dikit alias kemresek gara gara gelombang fm yang dipancarkan kurang kuat (mungkin). Tapi cukup nyaman bila didengarkan selama perjalanan. Saya sendiri paling suka menggunakan line in, karena bisa diset sendiri equilizernya sesuai dengan kehendak saya. Jadi jarang banget pake remot apalagi tombol di alat tersebut selain untuk menyeting frekuensi yang dikehendaki. Lumayan lah buat alternatif daripada harus ganti head unit baru 😆 .

TIPS
Pilih frekuensi FM yang belum diisi stasiun radio lokal di kota anda. Dengan nihilnya stasiun radio yang bermain di frekuensi tersebut, otomatis minim juga gangguan terhadap gelombang yang dipancarkan fm modulator.