Siapkan botolmu! Sorry blur, masih ngantuk 😆
Setibanya di terminal 1 Changi, langsung siap siap botol kosong yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan menuju ke water tap yang airnya drinkable alias siap minum. Asli seger banget airnya, dingin pula. Berasa minum dari air yang disimpan di dalam kulkas. Ga perlu malu, karena hampir semua penumpang baik dari Indonesia maupun bule sekalipun melakukan hal yang sama 😆
Envy plus Comfy banget nget 😆
Setelah kelar melepas dahaga sambil menuju ke bagian imigrasi di lantai bawah, disempatkan juga nggumun (kagum) dengan changi yang super gede banget airportnya (bayangkan ada 3 terminal untuk saat ini, dan sedang dibangun 2 terminal tambahan). Ga heran bila banyak lantai berjalan/eskalator datar kali ya sebutannya, karena untuk menuju gate 1 ke gate lain cukup menguras tenaga. Imbalannya? Disediakan waiting room yang comfy banget nget nget, full ac, colokan listrik di beberapa titik, dan disediakan alat pijat kaki otomatis yang dapat digunakan secara cuma cuma
Rame euy 🙄
Saat di imigrasi, antriannnya seperti biasa penuh tapi ada beberapa line yang terbuka. Wajib antri dan harus menunggu di belakang garis merah sebelum dipanggil “next”. Bila tidak : “HEY YOU STEP BACK, BE PATIENT PLEASE!” (diaaar weeee)
Itu yang terjadi pada saya, bukan maksud saya untuk terburu buru. tapi karena saya kira orang di depan saya sudah kelar urusannya, jadi saya maju aja. Ternyata orang di depan saya ada masalah dengan kartu imigrasinya. Hadeh, untungnya saya ga ada masalah sekalipun, tunjukkan paspor & imigration card, lepas topi, sesekali guyon “look handsome huh? “, tapi tanggepannya dingin -_-. Yowis daripada mutung, ambil permen yang disediakan, setelah kelar saya tidak lupa bilang thank you. Di kartu imigrasi ini ada 2 bagian, 1 untuk kedatangan yang diambil petugas, dan 1nya lagi untuk kepergian yang harus disimpan baik2 sebelum kembali ke Indonesia.
2 jam perjalanan di udara dengan top speed 837 km/h tentunya buat lapar, terlebih selama perjalanan ga makan. Mau makan di Foodcourt larange ra ketulungan. Ga kepikiran ke KFC karena dikiranya mahal pada saat tiba pertama kali di Singapura. Aktifin roaming kartu im3 ke starhub, tethering deh buat wifian. Buset di singapura disamping ribet banget untuk dapat yang gratisan, akses wifinya pun terbatas hanya 20 menit. Skip, akhirnya blogwalking sejenak nemu ada staff canteen di Changi. Sayangnya ga jelas menyebutkan lokasi tepatnya hanya menyantumkan ada di terminal 1. Terminal 1 ki luas jeeeeeeeeeee
Langsung deh tanya ke bagian informasi dimana staff canteen (di lantai 2, karena pada saat itu kebingungan nyari di bagian imigrasi ga nemu, ternyata ada di public corner) , dan diberikan ancer2 sebagai berikut :
Jalan menuju ke Pizza Hut (lantai 2 terminal 1) , di dekatnya ada plang penunjuk staff canteen
Jalan ke arah yang dituju plang tersebut hingga bertemu lift, masuk deh. Pilih tombol Staff canteen (ada tulisannya, basement 1)
Tadaa… Welcome to the heaven of reasonable priced food and also stewardess around the world! 😆
Jangan heran banyak awak kabin termasuk pramugari dari berbagai penjuru dunia ada disini. Mau Korea, China, Eropa, hingga Indonesiapun ada dimari. You know lah rata rata pramugari seperti apa. Skip, karena ini bahas makanan 😆
Menunya banyak (banget), hompimpah aja kalo bingung
Jangan malu (lagi) makan disana, karena banyak juga yang makan disana meskipun bukan awak kabin seperti saya saya ini. Di warungnyapun disediakan harga yang terpampang jelas, dibedakan antara public dan staff . Range harganyapun ga terlalu mahal, ada di $2 hingga $12 termahal.
Nasi Jengganan. Sego janganan? Close enough 🙄
Saya sendiri hanya mencicipi nasi jengganan seharga $3 (Setara 27000, termasuk murah di Singapura -_-) dengan porsi cukup lah buat berdua. Nasi jengganan dipilih karena nasi lemak yang pengen dipesan ternyata habis. Berhubung laper banget ya akhirnya nyari yang termurah. hemat beb 😆
Nasi jengganan ga beda jauh dengan pecel kalo di jawa. Tapi bumbu kacangnya lebih masam, seperti dicampur kunyit apa kencur gitu lah. Soal perkedelnya plek banget dengan yang ada di Indonesia. Anyway, yang jualan rata rata didominasi orang India, agak kesulitan juga berkomunikasi karena bahasa yang dipakai Singlish gitu deh. Tapi banyak juga Chinese yang menjajakan masakan khas China.
Yang perlu ditanyakan sebelumnya sebelum memesan makanan khas China adalah halal apa ganya. Soalnya ada penjual yang menjajakan makanan mengandung babi 🙄 . Ga perlu sungkan, karena semuanya welcome banget kok
Keindahan seni + teknik ya jadi kaya gini
Kenyang, lanjut deh perjalanan kita hunting STP. Apa itu? Next article ya. Oiya saat kebingungan nyari staff canteen yang “tersembunyi” sempet juga ngeliatin water drop mekanis yang keren banget. Sayang ga divideoin, biar pada penasaran wkwkwk
ooo…disitu tho #SokSokanGw
hahahah
http://rideralam.com/2014/04/30/ini-dia-nama-resmi-yamaha-r25/
SukaSuka
hooh mas, tinggal jalan
SukaSuka
dyar larange
mayan gampang golek sing halal?
SukaSuka
gampang lah
SukaSuka
Mbontot ae ko omah masbro…:D
SukaSuka
sangune gur mi je T.T
SukaSuka
Ping balik: [Singapore Vacation] How to get a Singapore Tourist Pass card? | Aluvimoto
diar weeee.. dudu selerane mbak mbak e..
pecel ning kene seperempat regane.. 😆
SukaSuka
wow jalan2 trnyta
SukaSuka
Ping balik: [Singapore Vacation] Tips makan murah dan halal di Singapore | Aluvimoto
Makasih infonya, kebetulan mau nyicip maen ke Sing juga…terus belajar bikin itinerary, syukurlah nemu blog ini
SukaSuka
sama sama mas, have fun ya
SukaSuka
Ping balik: [Singapore Vacation] Tips makan murah dan halal di Singapore | foodtastic08