Double deckernya volvo nih 🙄
Ke singapura hanya untuk ganti profil picture di sosmed sih udah biasa kali ya, gimana kalau comparing antara sistem transportasi massal terintegrasi / integrated mass transport system (IMTS) [akronim buatan sendiri biar ga ribet ngomongnya, jangan dibuat sitasi 😆 ] yang ada di singapura dengan yang ada di Indonesia. Pastinya jomplang abis wkwkwkwk.
Berasa melakukan kunjungan kerja di luar negeri seperti yang sering dilakukan dewan yang (katanya) terhormat, sayapun mencoba semua angkutan massal di singapura YANG PALING SERING digunakan masyarakat disana. Ada bus umum, ada Mass Rapid Transit (MRT) atau bisa dibilang KRLnya kali ya 😆 , Light Rail Transit (LRT) atau MRT dengan rute pendek dan ada juga taxi. Hebatnya semuanya terintegrasi. Jadi bila mau ke titik wisata tertentu dengan biaya murah bisa dilalui dengan hanya menaiki salah satu atau kombinasi dari MRT, LRT, atau bus saja. Bila ga mau repot, taxi saja tapi siap2 bayar mahal. Disinilah pentingnya STP, tinggal tap kartu and go
Dimulai dari bus, kenapa bus? simpel, karena saya suka naik bus . Pemerintah Singapore tampaknya bener bener jeli melakukan investasi pada angkutan IMTS mereka. Terbukti dari 3000 armada bus yang beroperasi tiap harinya, kebanyakan bis bis eropa seperti scania, volvo, mercedes-benz, dll. Bila di Indonesia banyak banget karoseri produsen bodi bus, di Singapura cuma ada 2 bentuk yang satu kotak banget, yang lainnya roundy. Untuk lebih detailnya bisa main main kesini http://businterchange.net/buses/photogallery/Singapore/SBST/index.htm
Yang saya salut adalah maintenancenya luarrr biasa. Bus 90an yang masih beroperasi hingga saat ini masih berasa seperti bus baru. Suara decitan suspensi (kebanyakan sudah pakai air suspension lhooo), asap knalpot hitam, dan bodi yang kurang terawat seperti halnya pada bus bus tua di Indonesia, ga bakalan ada di Singapura
Interior armada lawas, Masih nyaman buanget!
Begitupun yang baru
Joknya tipis tapi empuk
Yang paling berkesan ya itu tadi, nyaman banget saat menaiki bus ini. AC adem, suspensi empuk, busa jok penumpang yang empuk, ditambah lagi dengan siulan turbo menambah sensasi menaiki bus tua ini. Bila di Indonesia mendewakan SCANIA, di sini mah semua pabrikan bus bisa jadi dewa 😆
Sempet juga terheran heran, kok bisa armadanya terawat banget. Mungkin Sense of Belonging dari masyarakat Singapore yang tinggi membuat armada armada tua ini tetap pada kondisi terbaiknya. Padahal pajak di Singapore jauh lebih rendah di banding Indonesia. Mungkin gara gara pendapatan yang diperoleh di Singapore dan kesadaran membayar pajak yang lebih tinggi dari Indonesia buat anything possible.
Salah satu rute bus di halte, informatif banget.
Meskipun di beberapa bus belum ada papan informasi digital yang menampilkan halte terdekat yang akan dilalui maupun posisi bus berada dimana, tapi ga usah kuatir. Informasi yang diberikan pada rute bis di singapore (yang bisa dicari di google) amatlah gampang dipahami. Masih kurang info? Datang ke halte, dan cek rute maupun rute bus yang ingin dicari. Masih kurang lagi? Tanya , kebanyakan welcome kok saat ditanyain. In english tentunya hehe . . .
Nyicipin di rooftop double decker. berasa supir 😆
Di Singapore, prioritas terhadap orang tua dan disabilitas jempolan.
Oiya yang saya salut lagi, pemberian prioritas kepada orang tua, ibu hamil, serta para disabilitas warga singapore sangatlah tinggi. Pertama kali saya naik bus ini, sempet salah tempat duduk. Karena yang saya duduki adalah area tempat duduk untuk yang diprioritaskan seperti diatas. Dan jeng jeng, hampir seluruh mata yang ada di dalam bis memandangi kami 😆 . Butuh waktu cukup lama untuk menyadari kesalahan kami wkwkwkwk. Alhasil saya dan adik saya langsung berdiri
Tips buat yang bepergian jauh, langsung menuju ke kursi belakang. Apabila harus berdiri, pilih di bagian yang tidak sering dilalui orang (seperti di tengah2). Oh iya saat menaiki dan akan turun dari bis jangan lupa untuk tap STP card. Kok harus 2x? Untuk verifikasi
Satu lagi yang unik, di beberapa armada bus lawas non double decker, air suspenssionnya bekerja secara individual. Disinilah uniknya, sesaat sebelum pintu terbuka (dalam kondisi sudah berhenti), suspensi udara di bagian kiri baik depan dan belakang akan mengempis sehingga bus akan agak miring ke kiri. Tujuannya? memudahkan penumpang untuk naik maupun turun. Keren yak
asiiik
SukaSuka
enaknyaaa
kenalan dengan CBX750
http://monkeymotoblog.com/2014/05/16/kenalan-dengan-honda-cbx750p-moge-retro-dari-honda-worldwide/
SukaSuka
oh ro adek.. adek po “adek”?
SukaSuka
adek yo :p
SukaSuka
Ping balik: [Merantau ke Jakarta ?] Mencicipi Trans Jakarta . . . | Aluvimoto
Ping balik: [Singapore Vacation] Mencicipi sistem transportasi massal terintegrasi – MRT, Awesome!! | Aluvimoto
Ping balik: [PTI 2014] Blue Bird Lifecare Taxi, so innovative | Aluvimoto
Ping balik: Serunya mengitari Ibukota dengan Double Decker (City Tour Jakarta) | Aluvimoto