3500 sih, tapi . . .
Nyambung tulisan kemarin, Ga lengkap rasanya bila ke jakarta ga mencicipi salah satu mass transport gacoan jakarta, Trans Jakarta. Sebenarnya bukan hal baru Trans Jakarta hadir di Jakarta, sejak 1 Februari 2004 atau tepat 10 tahun (lebih dikit) beroperasi. Sebagai pendatang, berikut beberapa kesan yang saya tangkap saat menggunakan Trans Jakarta.
#Busnya yang bagus bagus banget, yang jelek jelek banget
Suasana dalam bus gandeng Zhong Tong 🙄
Dari pengamatan saya hanya bus Hino dan Zhong tong yang masih terawat. Acnya dingin, interior masih apik, dan dari sudut manapun dilihat masih kinyis2 seperti baru. Mungkin karena masih muda 🙄Berbanding terbalik dengan bus buatan Daewoo & Hyundai (korea nih), Jeleknya jelek pake banget. Banyak spot karatan & keropos muncul (khususnya di area pintu), papan informasi dalam bus retak bahkan pecah, ac tidak dingin meskipun sepi, dan paling parah asap knalpot hitam.
Suasana dalam bus Daewoo, judge by yourself 🙄
#Perawatan????????????????
Sengaja saya kasih tanda tanya yang banyak karena kecewa dengan armada yang saya gunakan serta oknum petugas yang tidak mengedepankan keselamatan pengguna trans jakarta. Saat saya akan pulang ke jogja dengan menggunakan bus arah rawamangun, saya curiga dengan bau kampas kopling yang cukup menyengat saat masuk ke dalam bus pertama kali. Awalnya saya kira paling cuma sebentar, ternyata makin lama makin parah. Bahkan asap pun mulai masuk ke kabin. Sopir dan petugaspun mencoba menenangkan penumpang dengan berkata “Tenang, tidak apa apa”. Saat melewati halte setiabudi, bergegas penumpang secara terburu2 turun dari bus.
Kebayang kan betapa paniknya situasi di dalam bus, nyawa bro 🙄
Parahnya sang petugas malah bilang “Tidak ada masalah, tetap di kursi, ini hanya kepanasan saja, sebentar lagi juga reda”. Gubrak -_-. Dan ternyata insting saya dan beberapa penumpang lain yang keluar dari bus benar. Bulll makin pekat asap yang keluar dari kolong bus. Udah jelas banget ini kampas koplingnya kebakar atau plat mataharinya kena (tahu soalnya sering cium wangi kaya beginian pas melintasi nagreg ). Dan sang petugaspun akhirnya bilang “mohon maaf kami mengalami kendala teknis, harap bersabar menaiki armada kami yang lain”
#Jangan naik saat jam jam sibuk
Antriannya busettt
Lha?? Terus apa gunanya mass transport dong kalo ga bisa dipakai kapan aja. Saat jam sibuk di jakarta (berangkat kerja 5-7 pagi, makan siang 11-13, pulang kerja 17-19) rata rata bus yang harusnya diisi sekian orang, disesaki hampir 2x dari kapasitas angkut. Hasilnya bisa ditebak, berasa jadi cendol bro!
Perasaan ga nyaman dan ga aman langsung nongol saat situasi cendolisasi terjadi. Ga sempet mengabadikan gambar karena saking penuhnya 🙄
#Ruang wanita? Ga ngaruh -_-
Saya akui bahwa pertama kali saya menaiki trans jakarta ini saya masuk ke barisan depan yang ternyata ruangan khusus wanita -_-. Mengapa saya melakukan hal demikian? bukan cabul, tapi hanya mengikuti barisan para lelaki di depan saya saat mengantri di halte. Baru tersadar saat saya melihat rambu ini :
Ada yang aneh? Vandalism everywhere -_-
#Disabilitas kurang mendapat prioritas
No comment dah ini, mungkin karena populasi orang yang terlalu banyak serta diperburuk dengan kurangnya rasa hormat dan minimnya armada yang tersedia, membuat para disabilitas kurang begitu mendapat perlakuan khusus. Gimana mau ngasih perlakuan khusus, kalau di dalamnya saja berasa cendol -_-
#Map Menyesatkan, kenek semprul, shit . . .
Saat menuju rawamangun dari mampang prapatan, saya tanya ke petugasnya bagaimana cara menuju terminal rawamangun. Beliau berkata ambil ke arah dukuh atas, nanti naik pulogadung, turun di putra rawamangun. Kenapa bertanya? Karena map di online kurang informatif, bikin pusing. Belum lagi route map yang ada pada halte mampang prapatan. sepertinya terbalik antara menuju ke utara maupun ke selatan.
Contoh route map di Halte sarinah (kalo ga salah
)
Berdasarkan map di halte dan informasi petugas yang diberikan, untuk mencapai titik dukuh atas maka saya harus ke selatan. Oke, akhirnya saya masuk ke kopaja AC. Saya tanya ke keneknya apakah ini mengarah ke dukuh atas? dia bilang YA. Oke, sayapun masuk dan duduk seperti biasa.
Cring cring cring, kenekpun membunyikan beberapa koin di genggaman tangannya. Saya ga mudeng, karena yang saya tahu naik trans apapun baik di jogja maupun di singapura bayarnya hanya sekali yaitu saat di halte. E ladalah disuruh bayar 5000, fine saya bayarkan.
Di dalam kopaja AC. 5000 bro 5000 -_-
Ini yang saya mangkel alias bikin jengkel, insting saya mengatakan kayanya salah nih, rawamangun harusnya ke utara tapi ini bus ke selatan. Saya tanya lagi ke keneknya, beliaupun bilang anda salah bus bang, nanti turun di halte depan ya ganti bis ke utara. Jancooook ra ket mau, lapo mau ngomong YA ….
Kenapa saya kebanyakan ngomongin negatifnya? karena ya demikian adanya. Tampaknya permasalahan trans jakarta ini bisa dibilang kompleks banget. Beberapa hal yang saya tangkap adalah :
1. Overpopulated!
2. Cenderung berpikiran pendek, alias bahasa kasarnya yang penting ada dulu.
3. Armada minim, Perawatanpun minim. Anggarannya bocor kemana aja tuh 🙄
4. Kesalahan investasi?
Ga heran sih kalau banyak yang beli kendaraan pribadi di jakarta, Jangan ngomongin monorail dulu deh. Mending fokus benerin 1 ini dulu aja. 1 aja belum becus ditanganin, mau lari ke mass transport lain. Pripun pakdhe jokowi ?
Double decker “Wei Chai”as a City tour bus
Tapi terlepas dari sisi negatif diatas, ada harapan positif agar pengguna kendaraan pribadi beralih ke mass transport. Nantinya bakal terjadi titik jenuh dimana pengendara kendaraan pribadi akan bosan dengan kemacetan dan ketagihan menggunakan mass transport*.
* : dengan catatan mass transportnya harus jempolan seperti di negeri sebelah
wah wah 😀
SukaSuka
trans jakarta sangat membantu buat org luar jakarta, modal tanya ke petugas, nggak akan kesasar
http://78deka.wordpress.com/2014/05/20/tiga-jaya-motor-penyelamat-pulsarian-cirebon/
SukaSuka
Ada free wifi nya ngga kang?
http://cahyadip.wordpress.com/2014/05/19/ban-pcx150/
SukaSuka
buahahahahaha.. 😆
SukaSuka
Ping balik: [Merantau ke Jakarta ?-End] Nyicipin Ngebutnya Ramayana | Aluvimoto
Ping balik: [PTI 2014] Blue Bird Lifecare Taxi, so innovative | Aluvimoto