Aluvimoto.com . Yuhuu udah hampir seminggu harga BBM bersubsidi naik, masih ngeluh aja bro naik 2000 rupiah? Atau masih ga terima kalau harga minyak turun tapi harga BBM bersubsidi naik 🙄 . Terlepas dari hitung hitungan Harga Pokok Produksi (HPP) BBM bersubsidi, maupun komparasi harga BBM di negara tetangga dengan di Indonesia, yang mau dibahas kali ini adalah kata SUBSIDI.
Subsidi menurut KBBI menurut KBBI :
subsidi /sub·si·di/ = n bantuan uang dsb kpd yayasan, perkumpulan, dsb (biasanya dr pihak pemerintah)
Subsidi, gampangannya gini dah :
- Ongkos produksi Premium + untung buat Pertamina misal Rp 10.000
- Nah pemerintah beri nih bantuan yang namanya subsidi supaya ga terlalu berat beban hidup masyarakat (Terutama bagi yang tidak mampu) . Misal 3500 rupiah. Jadi deh harga jual premium Rp 6500
- Anggaran pemerintah untuk menyubsidi dari mana sih? APBN, yang tiap tahun akan berubah besaran alokasi dananya.
- APBN dari mana dapetnya? Yang paling besar ya dari pajak dan laba BUMN 💡
Sekarang pertanyaannya? Sudah tepatkah sasaran subsidi BBM tersebut? Silahkan jawab masing masing
Bila sebelumnya gap/jarak harga antara Premium dan Pertamax terlampau jauh. Orang yang beli Pertamax bakalan mikir mikir, terlebih mahasiswa seperti saya dulu 😆 .
Ga heran kalo tiap ada kenaikan harga BBM, Mahasiswa langsung ngamuk. Padahal hangoutnya minimal di Starbuck atau cafe cafe 😆
Nah berhubung gapnya sekarang ga terlalu jauh, maka bisa dipastikan trend konsumsi BBM ke depan akan beralih ke BBM non Subsidi atau malah ke SPBU asing. Kok bisa tau? Simpel aja. “Nnggung“, mending ambil yang mahalan dikit 😆
Contoh paling simpel ya :
Misal anda nonton di bioskop. Ga seru dong kalo gabeli popcorn. Ditempel tuh di menu ada ukuran small dan large. Harganya misalnya segini :
- Small : 5000 rupiah
- Big : 10000 rupiah
Tentu bakal milih yang kecil dong, lebih murah soalnya (gapnya jauh). Beli 2 atau malah beli large dianggap mubazir atau dirasa kemahalan. Hasil in ini akan beda jika ada pilihan medium
- Small : 5000 rupiah
- Medium : 8000 Rupiah
- Big : 10000 rupiah
Pasti deh sebagian besar bakalan ambil ukuran besar, karena pembanding terdekat (medium) gapnya deket. Balik lagi dah ke kata “Nanggung” 😆
Saya ga munafik bahwa saya juga pemakai setia BBM bersubsidi berupa Premium karena memang gap antara premium dan pertamax terlampau jauh . Gara gara gap inilah yang bikin asumsi di benak masing masing “wah kemahalan tuh pertamax” dan lebih menggunakan BBM Bersubsidi. Padahal kalo diliat dari kacamata berbagai dompet (termasuk buruh), cukup cukup aja kok beli pertamax.
Tinggal gimananya kita aja untuk mencari pemasukan lain dan juga pintar mengatur keuangan 🙄
Dan sejak BBM Bersubsidi naik harga, saya pun beralih ke Pertamax 🙄 . Sejak beberapa waktu terakhir pula (tepatnya saat mencari kerjaan) jadi sering menggunakan mass transport seperti bus kota maupun transjakarta, transjogja, transsemarang . Alhasil cireng pun lebih sering nonggrok di garasi 😆
Mungkin akan lebih bijak jika BBM bersubsidi ini hanya diperuntukkan bagi Mass Transport, Angkutan distribusi barang pasar, nelayan kecil, peternak, petani 🙄 . Yah semoga alokasi dana subsidi yang dialihkan ini bisa menjadi satu titik awal menuju kemakmuran Indonesia . Masih banyak Peer menanti pak presiden 😆
naik ramasalah bro :p
https://blackiron113.wordpress.com/2014/11/24/wow-1-liter-bensin-tembus-43km-di-satria-2tak-mau-tau-rahasianya/
SukaSuka
Sepi iki artikelmu pon nek judule ajakan “kebaikan”
:3
Mikir #ala cak lontong
SukaSuka
Naik sama turun gak masalah bro, gap juga gak masalah, yg masalah kenapa naik saat minyak turun? Kenapa turunnya sudah telat? Kenapa sibuk mikirin bbm daripada dolar?
Jas merah intinya
Jangan sampe mega marah
Terbukti, pemerintahan jokowi yg ganggu bukan saingan politiknya,mtapi malah pdip dan mboke puan
SukaSuka