Aluvimoto.com. Bukan gara gara tanggal 4/11 yang jatuh besok hari jumat, saya “terpaksa” nulis ini. Tulisan ini muncul karena ke”muak”an saya dengan banyaknya tulisan, gambar, maupun video yang beredar di social media yang mengarah ke provokasi. Yang bikin saya heran lagi, aksi yang katanya damai bakalan mengerahkan massa “muslim” untuk menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta (malah sampe presiden Jokowi π ) . Lhaaa…
Awalnya Gerakan 4/11 yang akan berjalan besok ini dipicu dari potongan video yang bikin viral, yakni Gubernur DKI Jakarta yang katanya melakukan penistaan agama. Tapi kalo yang saya liat di keselurahan pidato Ahok ini, ga ada sama sekali menistakan agama seperti yang dituduhkan. Saya malah salut dengan pidato yang diselingi joke-joke berdasarkan pengalaman pribadi seperti saat beliau diminta foto saat kondangan di Belitong Timur dan DKI Jakarta. Tegas tapi bisa nyantai juga π
Balik lagi ke kemuakan saya, kenapa muak? Karena kesannya jadi keliatan bego banget sebagian warga Indonesia yang terkenal dengan budaya ketimurannya. Sampe saat ini pun Orang bule yang pernah ke Indonesia, ataupun tau tentang Indonesia banyak yang jatuh cinta dengan keramahannya. Saya gatau gerakan ini didukung siapa untuk menjatuhkan siapa, tapi kalo agendanya untuk mengkudeta? Maka mengerahkan pasukan Brimob ke Ibukota adalah langkah preventif yang cerdas.
Kalo boleh saya simpulkan kenapa aksi konyol 4/11 ini terjadi :
- Si A posting potongan video yang menafsirkan arti sebenarnya disertai JUDUL PROVOKATIF
- Karena terbiasa makan mi instan yang serba instan, maka secara instan yang kepancing langsung SHARE VIDEO TERSEBUT tanpa liat video Aslinya
- Karena sudah viral, seperti sudah jadi hukum tidak tertulis di Indonesia : makin banyak yang sepaham makin benar. Sampe sampe para ulama dan “ulama dadakan” debat hingga akhirnya MUI mengeluarkan FATWA apalah itu isinya (saya juga ga peduli).
Pertanyaannya kemanakah si A tersebut? π
Karena kegaduhan ini, Ahok pun meminta maaf. Namun yang menuntut ga cukup puas, para penuntut ini tetep kekeuh mau memperkarakan Ahok yang sampe detikΒ ini saya pun gatau tujuan utamanya apakah bener-bener murni minta ahok maaf atau malah ada kepentingan tertentu terkait dengan Pilgub DKI sebentar lagi π

Intinya beda cara pandang, cara berpikirnya. ada yang kelewat sempit π
Karena saya bukan ulama. Secara nalar, orang yang ga berbuat salah tapi dirasa salah oleh sebagian orang tapi tetap meminta maaf buat saya itu adalah sikap seorang yang sangat luar biasa. Salut saya, soalnya jarang nemu orang kaya gini di milenium ke 2 ini π . Yang kedua, dalam ajaran agama apapun pastilah ada ajaran terkait memberi maaf, berbuat kebaikan, dan mencegah kekacauan.
Agama sendiri kalo berdasarkan bahasa sansekerta diartikan sebagai a = tidak dan gama = kacau/gamang. Setelah digabung, seharusnya agama merupakan wadah agar para pengikutnya tidak saling bermusuhan yang akan menimbulkan kekacauan. Lah yang terjadi saat ini (khususnya di jaman pesbuk π ) malah kebalikannya. KTP beragama, tapi kelakuan baik di medsos maupun di dunia aslinya jauh dari kata beragama
Sedih saya pas ngeliat video orang menggunakan sorban, ditonton para pengikutnya, lah kok malah ngata ngatain orang lain. Nyumpahin pula dengan hal hal buruk ke orang lain, dengan dasar hukum di agama kami lebih keras daripada hukum di Indonesia. Bukankah “Guru” itu seharusnya digugu lan ditiru. Kalo sudah menyandang title “guru”apakah lantas boleh nyumpahin orang lain yang buruk buruk?
Lebih sedih lagi pas liat “guru” yang sudah menjabat di lembaga yang mengeluarkan Fatwa itu tadi kok ya kelakuanyya sama. Makin sedih lagi, kok ya disangkut pautkan dengan Pilgub DKI 2017. Kasarannya : jangan pilih yang ga seagama! Dukung yang seagama aja! Bukankah itu terlalu rasis -__-
Well semoga ga ada kejadian aneh aneh mulai besok hingga ke depannya di Jakarta. Meskipun saya sendiri bukan orang Jakarta, tapi boleh lah ngomong dikit tentang opini saya pada keadaan saat ini. Lha wong ngomongin MU beli Drogba aja boleh, masa ngomogin beginian ga boleh π .
Dan semoga besok Hujan deras π
saya suka saya suka
SukaSuka
Wekekek kowe korban sosmed cuy, sakne tenan, kokehen gaul neng pesbuk.
Aku sing esih nduwe KTP DKI wae malah rung tau nonton pidione.
Hahahaha sakne akeh korban throll sosmed.
SukaSuka
nganu, videone nang nduwur kuwi
SukaSuka
Lali , dungone rung ta aminke
“Dan Semoga besok Hujan Deras” Aamiin
SukaSuka