Saya dan sariroti ga ada masalah, situ masalah? Yelaaaah

Ditulis pada 14 Desember 2016 oleh Aluvimoto.com

Tetep jadi cemilan favorit meskipun sebulan cuma bisa 2x 😆

Aluvimoto.com. Beberapa waktu lalu, produsen Sari Roti yakni PT Nippon Indosari Corporindo Tbk membuat corporate statement yang bikin sebagian orang langsung panas dan tanpa ragu memboikot produk Sari Roti. Berikut isi pernyataanya :

PENGUMUMAN
Jakarta – Sehubungan dengan beredarnya informasi mengenai adanya pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker tricycle) pada Aksi Super Damai 212, dengan ini kami sampaikan bahwa:

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. selaku produsen produk Sari Roti memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas terlaksananya Aksi Super Damai 212 yang berjalan dengan lancar dan tertib pada tanggal 2 Desember 2016.

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. senantiasa berkomitmen menjaga Nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika dengan senantiasa berusaha untuk menjadi perusahaan kebanggaan Indonesia.

Dengan tidak mengurangi apresiasi kami atas Aksi Super Damai kemarin, dengan ini kami sampaikan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk tidak terlibat dalam semua kegiatan politik. Kemunculan informasi mengenai pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker tricycle), merupakan kejadian yang berada diluar kebijakan dan tanpa seijin PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dengan ini PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. menyampaikan bahwa:

Produk Sari Roti tersebut adalah produk yang dibeli oleh salah seorang Konsumen melalui salah satu Agen yang berlokasi di Jakarta.

Pihak Pembeli meminta agar produk tersebut dapat diantarkan ke area pintu masuk Monas dan dipasangkan tulisan “gratis” tanpa pengetahuan dan perijinan dari pihak PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

Demikian informasi ini kami sampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman diberbagai pihak. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. berkomitmen untuk selalu menjaga Nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika, serta tidak terlibat dalam semua aktivitas kegiatan politik.

Sengaja saya pilah pilah dan saya tebalkan sebagian isi dari pernyataan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. Kalau yang saya tangkap, perusahaan ini memuji aksi 212 tempo hari yang berlangsung damai. Di sisi lain perusahaan ini juga memberikan pernyataan bahwa perusahaannya tidak terafiliasi atau tidak berhubungan atau kata kasarnya tidak mensponsori acara 212 tersebut. Soal para pengayuh becak sariroti yang membagi bagikan sariroti secara gratis, dijelaskan bahwa ada yang memborong dan membagikan secara gratis. Intinya ya ga ada sangkut pautnya gratisnya sariroti dengan PT Nippon Indosari Corporindo.

udah ada halalnya, lu bilang haram. somplak lu pade

Lantas mengapa PT Nippon Indosari Corporindo membuat corporate statement seperti ini? Lha wong gerobaknya punya sariroti, karyawannya juga karyawan sariroti yang secara ga langsung “milik” sari roti. Jadi ya wajar kalau perusahaan gamau ikut campur dengan aksi semacam ini. Toh ini juga kemauan pribadi bukan kemauan perusahaan. Jadi saya pikir ga ada alasannya untuk memboikot hingga posting di social media gambar gambar menginjak sariroti (yang saya ga tau itu udah bayar apa belom 😆 )

Yelaaah, roti sobek kaya gini lu sian siain? Demi logika lu yang ga masuk di nalar?

As your loyal customer, saya mengecam tindakan memboikot Sariroti. Konyol banget kalo sampai ada yang menyumpahi sariroti dan juga para penikmatnya. Kasian lah yang cari rejeki halal di perusahaan ini kalo sampe omsetnya turun. Semoga bangsa ini makin tinggi konsumsi makan ikan dan susu biar tambah cerdas pikirannya.

Sari roti roti sari roti … telolet telolelot 😆

18 thoughts on “Saya dan sariroti ga ada masalah, situ masalah? Yelaaaah”

andhi_125 pada 14 Desember 2016 pukul 08.42 berkata:

setuju… dipilih dipilih

SukaSuka

Balas ↓
- Aluvimoto pada 16 Desember 2016 pukul 22.08 berkata:
  
  sing penting yakiiiin mbah
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
bapakeVALKYLA pada 14 Desember 2016 pukul 09.44 berkata:

podo

SukaSuka

Balas ↓
rezaholic pada 14 Desember 2016 pukul 11.27 berkata:

mereka mempunyai daya tangkap yang luar biasa, diatas manusia normal.. hahahaha

SukaSuka

Balas ↓
- Aluvimoto pada 16 Desember 2016 pukul 22.07 berkata:
  
  takjub.com
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
budi pada 14 Desember 2016 pukul 13.31 berkata:

Kalo menurut ane, masalahnya ada pada :
“Demikian informasi ini kami sampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman diberbagai pihak. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. berkomitmen untuk selalu menjaga Nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika,..”
Apa hubungan pembagian roti gratis dengan keutuhan NKRI?
Yang ane tangkap dari kalimat2 pada klarifikasi tersebut bahwa Perusahaan menganggap aksi massa tersebut mengancam keutuhan NKRI.
Walaupun pada paragraf awal, Perusahaan mengakui bahwa aksi tersebut berjalan damai, tapi secara prinsip, Perusahaam menganggap aksi tersebut mengancam keutuhan NKRI.
Jadi, peserta aksi marah? Wajar. Mereka bekerja keras menjaga aksi berjalan damai, tapi dianggap Perusahaan melakukan perbuatan yang mengancam keutuhan NKRI.

Yang kedua, mengapa perusahaan mengeluarkan klarifikasi seperti demikian?
Pada dasarnya, dan secara sekilas, klarifikasi tersebut membahas soal pembagian roti gratis. Bagian pembahasan bagaimana roti bisa dibagi gratis, ane terima.
Tapi kenapa secara tersirat sikap Perusahaan seolah-olah bermaksud menyatakan kontra aksi tersebut dengan menuduh bahwa aksi tersebut adalah aksi politik, sedangkan pada dasarnya aksi tersebut merupakan aksi meminta keadilan hukum, walaupun banyak dugaan dan indikasi aksi tersebut dijadikan tunggangan politik.

Balik lagi,
Kalo om tanya, ane ada masalah dengan sari roti dan ikut boikot ?
Ane jawab : Ya! Karena pernyataan klarifikasi mereka aneh, dan justru mereka lah yang mengancam keutuhan NKRI dengan menjadikan desas-desus (ancaman keutuhan NKRI, dan aksi yang ditunggangi kepentingan politik) sebagai dasar klarifikasi. Dan yang paling penting, Perusahaan secara tersirat melalui klarifikasinya menyatakan menentang aksi tersebut, dan ikut menyebarkan paham bahwa aksi tersebut mengancam keutuhan NKRI.
Hidup, Bhinneka Tunggal Ika!

NB : soal foto yg injak makanan (ane blm liat), ane juga ga setuju, walaupun sudah dibayar (apalagi kalau tidak dibayar). Boikot itu cukup dengan tidak membeli. Kalo membeli untuk dibuang/dicaci, berarti mendukung.

SukaSuka

Balas ↓
gilaroda2ga pada 14 Desember 2016 pukul 17.01 berkata:

Mari kita tanya ke dek Afi Nihaya Faradisa sahaja…😁

SukaSuka

Balas ↓
- Aluvimoto pada 16 Desember 2016 pukul 22.07 berkata:
  
  galileo apa kabar?
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Triyanto Banyumasan pada 14 Desember 2016 pukul 21.30 berkata:

Kayaknya maksud manajemen sari roti mau numpang tenar dengan membuat klarifikasi “nyleneh” itu, sayang, dia cuma roti, bukan Nikita Mirzani 😂

SukaSuka

Balas ↓
bejoselamet pada 15 Desember 2016 pukul 07.10 berkata:

Ikut urun rembug…kl dari sudut pandang perusahaan ya memang harus ngeluarin klarifikasi karena memang tidak ada konfirmasi/permintaan dukungan/permintaan sponsorhip dari panitia aksi tetapi menggunakan fasilitas dan mengatasnamakan brand perusahaan tersebut untuk kepentingan panitia…kalau merk&fasilitas milik anda di pakai tanpa izin pasti anda juga nggk bakal rela kok.
Membangun merk dan image perusahaan kan nggk gampang butuh dedikasi tinggi bertahun-tahun,makanya mayoritas memilih netral. Tanpa mengurangi rasa hormat kalau anda hafal perangai para politikus negara ini anda akan bisa menangkap ada sesuatu yang “berbau politik” mendompleng di balik aksi Bela Islam. Nggk capek apa di adu domba sama politikus busuk yang tdk perduli dosa menggunakan agama demi mendapatkan jabatan dan keuntungan pribadi,,yaa walaupun boikot hak anda tapi itu berarti dengan sengaja menutup jalan rezeki orang lain/saudara yang bergantung ke roti tersebut. Katanya cinta tanah air tapi boikot produk negara sendiri,ironis bukan.

SukaSuka

Balas ↓
- budi pada 16 Desember 2016 pukul 16.52 berkata:
  
  Om, ente masih sakit pencernaannya, ya..
  Pertama, tidak semua produk dalam negeri patut dicintai.
  Kedua, yang jadi problem adalah tersirat pernyataan dalam klarifikasi, seolah-olah aksi massa kemarin merupakan kegiatan yg mengancam keutuhan NKRI.
  Sampai sini, paham?
  Kalau klarifikasi sebatas kenapa rotinya jadi gratis, kita terima.
  Lah, di pernyataannya kok malah ditambahi : netral lah, ikut jaga keutuhan lah.
  Padahal, pada dasarnya Aksi Bela Islam kemarin itu permintaan supaya pelaku penista agama agar mendapat hukuman.
  BUKAN permintaan agar seseorang tidak ikut pilkada.
  BUKAN permintaan agar ras tertentu tidak menduduki jabatan publik tertentu.
  Paham?
  
  Sekali lagi untuk dipahami, perbuatan buruk dari perusahaan tersebut adalah bertindak terlalu jauh dengan memberikan stigma pada aksi massa kemarin. Menuduh, sebagaimana tersirat dalam klarifikasinya, bahwa aksi massa tersebut berpotensi mengancam keutuhan NKRI.
  Paham?
  Apabila dalam aksi tersebut ternyata ditunggangi kepentingan lain, kita pun tidak tutup mata. Mengingat melibatkan banyak orang, organisasi, serta kebetulan terduga pelaku merupakan salah satu calon gubernur.
  Kembali kepada niatnya.
  Soal rezeki, om berpikiran sempit nih.
  Bayangkan Sari Roti sebagai honda CBSF awal, dan kekurangan CBSF sebagai surat klarifikasi.
  Walaupun saya tidak suka CBSF awal karena klotok2, ban kecil, dan alasan subjektif lain, kemudian saya tidak mau beli, apakah berpengaruh pada sales, mekanik, dan karyawan honda?
  Walaupun ane kontra, toh masih ada yg pro kaya om.
  Justru pikiran picik yang meminta untuk membeli karena kasihan pada sales, mekanik, dan karyawannya. Rezeki itu ga sesempit pemikiran ente.
  Cuma ane punya saran apapun produknya, jangan beli karena kasihan.
  
  Oia, setuju om bilang, boikot itu hak ane. Ngajak boleh, maksa jangan, kecuali sudah aturannya.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
  - bejoselamet pada 16 Desember 2016 pukul 17.30 berkata:
    
    Wih slow aja bro,nggk usah pake esmosi 🙂
    Yaa kan udh di bilang tergantung dari sudut pandang mana antum melihat,dan sejauh mana pengetahuan antum dalam mencerna suatu peristiwa. Gampangnya gini deh biar antum nggk salah paham pihak sari roti itu malah memuji aksi 212 ,yang mereka nggk mau nama perusahaan mereka di salah gunaka oleh kegiatan politik yang mendompleng acara 212 itu. Pasti tau kan pagi-pagi ada beberapa tokoh yg di tangkap karena dugaan rencana makar dengan mendompleng aksi 212,nah makanya bisa keluar statement “ikut menjaga keutuhan NKRI”….. sebelum ana terusin,apakah antum udah mulai ngerti yg ana maksud?
    
    SukaSuka
  - Aluvimoto pada 16 Desember 2016 pukul 22.06 berkata:
    
    kadang saya salut pemikiran jauhnya. tapi kadang saya ngelus2 jidat kalo mikirnya terlalu jauh 😆
    
    SukaSuka
  - budi pada 21 Desember 2016 pukul 13.46 berkata:
    
    Sudut pandang yang mana lagi, om? Muter2 ga jelas.
    Sekarang gini biar gampang juga:
    1. Aksi berjalan damai
    2. Sari roti memuji aksi
    3. Ada pihak2 “yang diduga berencana makar”
    4. Sari roti mengeluarkan klarifikasi kontroversial.
    
    Masalahnya :
    1. Aksi yang berjalan dikoordinir oleh GNPF MUI
    2. Aksi yang “diduga berencana makar ” dikoordinir ??? (Bukan GNPF MUI sepertinya)
    3. Koordinator “aksi yang berencana makar” sudah ditangkapi
    4. Roti dibagikan. SETELAH koordinator “rencana makar” ditangkapi.
    5. Aksi 212 bukan lagi aksi yang disusupi “rencana makar”
    6. Bikin klarifikasi
    
    Sesuai kalimat terakhir om, ane ga paham apa yang om maksud.
    Om yg masih belum paham dari awal ane ngomong.
    Perusahaan sari roti, secara tersirat melalui klarifikasinya, menuduh aksi 212 :
    1. Yang sudah terbukti berjalan damai.
    2. Orang2 / koordinator yang “diduga berencana makar” sudah ditangkapi sebelum aksi dilaksanakan.
    Merupakan aksi memecah-belah keutuhan NKRI.
    
    INGAT! Klarifikasi dikeluarkan SETELAH aksi selesai. Dan aksi BERJALAN DAMAI.
    
    Kalo soal takut disalahgunakan, ane kan dah bilang dari awal, PAHAM!! Makanya kalo isi klarifikasi cuma rincian kenapa roti bisa dibagikan gratis, sekali lagi ane bilang, ane terima. Cuma kok harus ditambah2i “ikut menjaga keutuhan NKRI”. Padahal semua berita sama, bilang aksi berjalan damai, ga ada usaha makar, dsb.
    
    Ngomong2, om paham apa itu makar?
    Sekalian belajar dipahami lagi om, syarat supaya seseorang/sekelompok orang bisa terkena “dugaan rencana makar”.
    
    Dan ane mungkin sama sekali ga paham maksud om. Karena yang ane tangkap:
    Om itu sebenarnya mengganggap usaha klarifikasi perusahaan, hal yang wajar. Takut namanya disalahgunakan.
    Sedangkan ane mempermasalahkan, kok bisa aksi yang terbukti damai, tidak ada makar, tidak ada “kegiatan politik” yang dimaksud om (pengertian “politik” om dan ane beda ya), tidak mengancam keutuhan NKRI, malah dituduh, secara tersirat, perusahaan sebaliknya.
    
    KALAU kita melihatnya sebelum aksi dilaksanakan, kemungkinan besar melihat aksi tersebut ditunggangi kepentingan pihak lain. Lah, kita kan membahas setelah aksi selesai. (Setelah aksi selesai) Dimana unsur memecah-belahnya?
    
    SukaSuka
ago pada 26 Desember 2016 pukul 18.28 berkata:

kalau keluarga lo cinta sari roti borong dong tuh yg ada di minimarket loe makan dah sekeluarga sampe modar

SukaSuka

Balas ↓
- Aluvimoto pada 26 Desember 2016 pukul 18.51 berkata:
  
  Belilah sesuai kebutuhan, yang berlebihan itu ga baik. Di agama ente diajarin kan 😁
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Enriko pada 30 Januari 2018 pukul 21.19 berkata:

Kalo saya mah jelas boikot. Masih banyak merk roti lainnya. Yang lebih enak juga banyak. Say no to sarot.😂

SukaSuka

Balas ↓
- Aluvimoto.com pada 9 Februari 2018 pukul 15.28 berkata:
  
  Selamat anda berhak dapat kavling surga
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓