Ga ada niatan BC sih, tapi kayanya tagline helm in harus dikasih tanda bintang (*) supaya jelas helm apa aja yang bisa masuk ke bagasi di bawah jok motor2 berembel embel helm in :mrgreen:. Entahlah, mungkin karena desain bagasi disesuaikan dengan lebar paha maksimal saat ngangkang (biasanya motor helm in joknya lueeebarr). Sebenarnya bisa masuk sempurna bila desain center bone alias rangka tengah lebih rendah lagi atau tangki bensin lebih mundur lagi, tapi kayanya mustahil buat dilakukan 😆
Arsip Tag: helm in
icip-icip Vario Techno 125 PGM-FI
Sabtu, 11 maret 2012 saya sempatkan hadir di acara launching vario techno 12 PGM-FI (vario 125). Ini adalah kali kedua saya berjumpa dengan vario 125. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya bisa melihat sekilas, kali ini saya bisa mencicipi riding diatas vario 125. berikut ulasan singkatnya :
Woalah, fuel consumption test ECE R 83-04 dilalahe based on EURO 2 to
Banyak pabrikan mengklaim konsumsi bahan bakar dengan berbagai metode, mulai dari muterin sirkuit, full to full (penggunaan harian), maupun yang lebih canggih ECE R 83-04. Pada dasarnya metode terakhir yang paling kerap digunakan berbagai pabrikan dengan alasan lebih berguna bagi pabrikan karena selain dapat mengetahui  konsumsi bahan bakar, juga dapat menampilkan berbagai informasi gas buang yang dihasilkan. Selain itu juga menghemat waktu serta biaya, IMHO.
Setelah googling, dilalahe metode tersebut merupakan metode standarisasi yang menganut EURO 2 (salah satu standar emisi yang dikeluarkan oleh Komisi Eropa pada tahun 1996 yang menjadi standar di berbagai belahan dunia). Kenapa bukan EURO 3,4,5,ataupun 5+ yang digunakan? Jan jane prosedurnya mirip, hanya saja ambang batas yang diperbolehkan diperketat. Di indonesia sendiri ada juga batasan emisi yang distandarkan, yaitu melalui Permen LH No. 04 / 2009 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru. Idealnya prosedur tetap mengacu pada EURO 2, akan tetapi batasan yang digunakan haruslah sesuai dengan peraturan pemerintah diatas.